Tapi bagaimanapun ini jadi Kota tempat tinggalku,kota tempat aku berjuang untuk bisa terus bertahan hidup,tempat aku mencari uang agar anak istriku di Jawa sana bisa aku nafkahi.
Kota ini benar-benar aku cintai sekarang,meskipun hiruk pikuknya membuat kepala pening,tapi entah kenapa aku tidak pernah bisa meninggalkan kota ini .
Denpasar seperti menjadi jodoh dalam mencari nafkah,aku pernah mencoba meninggalkan kota ini selama 5 tahun,tapi yang terjadi aku menjadi pengangguran abadi di tanah kelahiranku sendiri.
Mencoba bekerja,membangun usaha dikampung halaman tidak berhasil,merantau ke Jakarta,ke Kalimantan,ke Batam juga tidak pernah berhasil.pada akhirnya aku berpikir untuk kembali ke Denpasar lagi dan mencoba memulai dari bawah lagi..
Alhamdulillah disini meskipun susah payah aku bisa mendapatkan pekerjaan,bahkan sekarang aku mulai merintis usaha sendiri.
Denpasar pagi ini masih sama dengan pagi-pagi yang sudah lewat,hiruk pikuknya membuat aku larut,tapi sekarang aku begitu menikmatinya,mungkin karena semangatku untuk mengubah hidup yang begitu kuat,maka seperti apapun Denpasar ini,aku sangat mencintainya..mudah-mudahan kota ini mampu merubah sejarah hidupku menjadi keberhasilan,bukan pecundang seperti 10 tahun yang lalu
0 Response to "Denpasar"
Posting Komentar